Taklukkan 'Tujuh Hantu', Favorit Para Wisatawan

Indonesia Surga Dunia
Tidak hanya daratannya yang memiliki pesona alam yang luar biasa, bahkan laut pantai, bahkan sungainya pun memiliki kekayaan dan potensi yang luar biasa, Itulah Indonesia. Sebuah negara kepulauan yang berada pada posisi strategis di belahan bumi ini. Di utara ada Laut Cina Selatan, bagian timur laut ada Samudra Pasifik, di sebelah timur ada laut Arafuru, di sebelah selatan Indonesia ada Samudra Hindia, dan di dalam Indonesia sendiri ada Laut Jawa, selat-selat seperti selat Bali, selat Karimata, dan lain-lain, Indonesia juga dilintasi oleh garis katulistiwa yang menambah lengkap pesona dan kekayaan alam nusantara. 


Siklus angin darat dan angin laut serta adanya gaya tarik bulan menyebabkan pasang surut air laut sehingga membentuk ombak-ombak tinggi yang dimanfaatkan oleh wisatawan domestik maupun mancanegara untuk surfing. Sehingga tidak heran jika pantai-pantai Indonesia menjadi surga bagi pecinta olahraga ini.

Melakukan surfing di pantai sangat biasa dilakukan, namun jika hal ini dilakukan di sungai, pasti memiliki kepuasan tersendiri. Apalagi ombak-ombak yang ada di sungai ini tidak kalah dengan ombak-ombak di pantai-pantai terkenal seperti Bali, Lombok, Sumbawa, Mentawai, dll.

Anda pasti penasaran dengan sungai dengan tinggi ombak mencapai 6-10 meter. Sungai Kampar yang merupakan satu-satunya sungai di Indonesia yang memiliki ombak besar, berada di Kabupaten Pelalawan Riau. Masyarakat menyebut ombak sungai Kampar ini dengan sebutan 'Bono' Tujuh Hantu (Seven Ghosts). 

Bekudo Bono 'Seven Ghosts'

Penyebab Terjadinya Bono
Ombak Bono atau kadang biasa juga disebut Gelombang Bono (Bono Wave) muncul ketika pasang (pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai Kampar. Benturan kedua arus itulah yang menyebabkan gelombang atau ombak tersebut. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang. Dan akan menjadi lebih besar lagi jika pada saat air laut mengalami pasang besar (bulan besar) diiringi hujan deras di hulu Sungai Kampar. Derasnya arus sungai akibat hujan akan berbenturan dengan derasnya pasang air laut yang masuk ke Kuala Kampar.

RipCurl Bekudo Bono 'Seven Ghosts'

Jadwal Terjadinya Ombak Bono

Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 13-18 (tengah) bulan dalam penghitungan kalender Hijriyah (penduduk menyebutnya bulan Melayu dan tahun Arab). Penduduk menyebutnya sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan Purnama". Biasanya gelombang Bono atau Ombak Bono yang besar terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Ombak membentuk tujuh gelombang (seven wave) biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air Kuala Kampar. 

Bekudo Bono 'Seven Ghosts'

Festival Bekudo Bono 'Seven Ghosts'
Guna mempromosikan fenomena alam ini kepada publik baik domestik maupun internasionalPemerintah Kabupaten Pelalawan dengan pelaksana teknis dari Gurindam Media Festival Bekudo Bono membuat agenda tahunan wisata Gelombang Bono atau yang biasa dikenal dengan sebutan Seven Ghosts di Sungai Kampar. Festival Bekudo Bono 2013 menjadi kegiatan yang pertama dengan tema "7 days for 7 ghosts" yang diselenggarakan dari tanggal 17 - 23 November 2013.


Cara Menuju Lokasi
Lokasi Bono Sungai Kampar ini dari Pekanbaru dapat dicapai dengan 2 cara :

Jalan darat Pekanbaru, Pangkalan Kerinci - belok kiri di Simpang Bunut - masuk ke jalan poros Bono - Desa Teluk Meranti

Jalan Air, Kendaraan darat dari Pekanbaru - Pangkalan Kerinci - dari Jembatan Pangkalan Kerinci dilanjutkan dengan menggunakan speed boat ke Desa Teluk Meranti ataupun Desa Pulau Muda.

RipCurl: Seven Ghosts, It Is True


"The exciting Bono Pelalawan, Riau, Indonesia



Posting Komentar

Harap gunakan kata-kata sopan dalam berkomentar.

Lebih baru Lebih lama