Kali ini kita mengangkat tema tentang arti kesetiaan dalam kehidupan nyata. Ternyata dizaman yang penuh dengan kekerasan dan kriminalitas ini masih ada yang menunjukkan arti dari sebuah kebaktian kepada orang tua. Siti Aisyah, adalah nama serang anak yang menjadi tokoh utama dalam kisah inspiratif ini. Ia Lahir di kota Medan, Sumatera Utara. Umurnya pada saat ini yaitu 8 tahun, usia yang jika seorang anak berada pada usia tersebut semestinya duduk dibangku sekolah dan masih manja terhadap orang tuanya. Namun tidak begitu dengan Aisyah, bocah dengan single parent ini membuktikan arti dari kesetiaan yang sesungguhnya. bisa kita baca di Cap kaki tiga, setia, manfaat.
Postingan bertema inspirasi kesetiaan yang diikut sertakan pada kontes seo mengejar kata kunci cap kaki tiga, setia, manfaat. Dari kontes itu kita akan melihat banyak sekali arti dari sebuah kesetiaan. Kesetiaan anak ini dibuktikan kepada ayahnya yang sedang sakit yaitu TBC kronis yang membuat ayahnya tidak bisa berdiri dan meakukan pekerjaan.
Postingan bertema inspirasi kesetiaan yang diikut sertakan pada kontes seo mengejar kata kunci cap kaki tiga, setia, manfaat. Dari kontes itu kita akan melihat banyak sekali arti dari sebuah kesetiaan. Kesetiaan anak ini dibuktikan kepada ayahnya yang sedang sakit yaitu TBC kronis yang membuat ayahnya tidak bisa berdiri dan meakukan pekerjaan.
Walau diderita penyakit parah, M. Nawawi Pulungan, tidak seberuntung orang tua pada umumnya. Sebagai orang tua seharusnya Bapak M. Nawawi merawat dan memanjakan anaknya. Tapi Allah SWT. menunjukkan kebesarannya. Dalam kondisi yang lemah disaat Ayah ini harus merawat anaknya yang berusia 8 tahun, malah harus dirawat oleh anaknya sendiri. Sungguh sosok seorang anak yang sangat berbakti, tidak meminta aneh-aneh, tapi meninggalkan semua demi merawat ayahnya yang sedang sakit kronis. Semoga pada kontes cap kaki tiga, setia, manfaat akan banyak yang menceritakan kisah inspiratif ini.
Kita tahu diusia 8 tahun, anak-anak biasaya hanya suka bermain dan bermain. Ya tapi itulah sifat dasar dari anak-anak. Tapi malangnya Siti Aisyah, terkadang disaat sedang bermain Ia harus meninggalkan teman-teman dan permainannya untuk merawat ayahnya. Kondisi ayah yang begitu lemah membuat Aisyah tidak bisa bermain sepuas hatinya. Bahkan Ia harus menyuapkan ayahnya untuk makan, memandikan ayahnya setiap hari. Terkandang Ia memandikan ayahnya di mesjid, atau dipinggir jalan yang terdapat air bersih. Sungguh miris, kita yang sempurna dan berkecukupan hanya bisa melihat dan tidak berbuat apa-apa. Dia tidak meminta, dan juga tidak melakukan kejahatan.
Berpindah-pindah membawa ayahnya yang sedang sakit parah hampir selama 3 tahun |
Bahkan tempat tinggal tetap pun mereka tidak punya. Meraka hanya tidur di lorong-lorong jembatan. Pinggiran toko dan ruko, berpindah-pindah dan terombang ambing bagai daun-daun yang berguguran. Sungguh miris namun memberi nilai inspiratif bagi semua orang. Hanya sebuah becak yang dimodifikasi untuk membaringkan ayahnya yang sudah kurus renta. Aisyah mendorong becak yang ditumpangi ayahnya mengelilingi kota Medan selama hampir 3 tahun belakangan. Ia meninggalkan sekolah walau ia sangat ingin bersekolah.
Cap kaki tiga, setia, manfaat - Inilah kisah yang membuktikan kesetiaan seorang anak terhadap ayahnya. Adalah kisah penuh makna setia yang sebenarnya. Ini patut dijadikan inpirasi dan motivasi yang diajarkan kepada seluruh anak di Indonesia. Semoga dengan adanya Siti Aisyah dari medan akan ada lagi Siti Aisyah dari seluruh Indonesia yang mencintai kedua orang tuanya maupun saudara-saudaranya.
Tags:
Story